26 Agustus 2015

Esmoshit!

Jujur gue adalah orang yang tipenya emosian, sukanya marah – marah terhadap sesuatu yang emang gue ngak suka. Pokoknya kalau udah marah ampe jidat mengkerut siapapun itu ( kecuali orangtua gue ) bakalan gue maki, atau ngak gue jambak. Horor memang! Menurut teman – teman gue yang sering gue tanyain tentang kepribadian gue selalu jujur tentang bad habbit gue yang emang susah untuk diubah. Dan efek pembawaan gue yang sering marah – marah, kebanyakan orang yang belum kenal dekat sama gue sering menyebut kalau gue orangnya sombong, galak, apalagi tampang gue yang katanya sadis!! -_- Separah itukah ?

Pernah sewaktu penerimaan siswa baru pas SMA dulu, gue dinobatkan sebagai kakak terjahat. Gue baik woyy!! Tapi sebenarnya sih wajar yang namanya juga senior pastikan sering tuh yang namanya nyari muka atau apalah buat bisa lebih dekat sama junior. Status yang sama juga lagi – lagi dinobatkan ke gue sebagai kakak terjahat sewaktu LDKO, hampir 80 % juniornya ngaku kalau gue orangnya jahat. Gue bukan preman kalee…

Don’t judge people by the cover..

Ya gue agree sama quote ini. Kebanyakkan orang menilai gue hanya dari outer doang, dibilangin sombong, anti sosial, dibilang jahat, dibilang pendiam & jutek, dibilang sadis. What the hell yah orang sering ngatain gue kayak gitu hanya bisa disenyumin dan dingakakin dalam hati aja. Mereka aja yang ngak tahu ke gesrekkan gue.  

Seiring berjalannya waktu kesadaran gue yang dulunya redup kini mulai bersinar. lampu petromak kale!

semakin diberatkan dengan status gue sebagai mahasiswa semakin menekan kepribadian gue untuk menjadi lebih baik dari dian yang dulu. Tuntutan untuk lebih berfikir dewasa dan menentukan keputusan yang pas tanpa harus dibarengi dengan unsur pemaksaan dan pembawaan emosional adalah satu proses yang sedang gue aplikasikan ke diri gue. gue selalu berusaha untuk tetap tenang dan sabar ditahap demi tahap moment yang memang mengundang emosi baik itu tentang hal besar atau hal kecil.

Misalnya tentang hal kecil seperti Tab gue yang akhir – akhir ini sering loading kayak bekicot memicu emosi gue untuk segera membenturkannya ketembok atau kelantai, tapi berkat membalancekan logika dan emosional gue, gue mengurungkan niat bejat itu dengan dan membacakan Tab gue surah – surah pendek dan memandiwajibkan nya, karna gue berfikir mungkin Tab gue lagi habis datang bulan jadi efek resenya masih kebawa. #gagalLucu 

Mueheheh #CopyketawanyapacarDeva

Bercerita tentang emosional gini gue sering teringat sama kejadian yang merupakan one of bad moment in life. Gara – gara emosi gue yang sudah tidak bisa terkontrol gue pernah nampar sahabat gue sendiri. Ini penyebabnya gara – gara sahabat gue itu orangnya sering ngebully #bangkeemang dan bullyannya berhasil membawa emosi gue dibawah kekuasaan setan yang ngak tahu setan jenis apa sehingga tangan gue dengan entengnya mendarat mulus dipipinya, dan setelah itu gue ngak nyadar bibir sahabat gue itu pecah karena tamparan itu. Emosi memang pembawa petaka! 

Dari beberapa kejadian yang telah terjadi itu gue belajar untuk tidak melayani sesuatu yang rese dengan emosional.

Jadi itu dulu cerita tentang efek dari emosi gue..

kalau ada yang cerita rese lo yang mengundang emosi baik itu tentang hal kecil atau besar silahkan di share !