27 September 2015

Bersama Benahi Air Tanah Jakarta dengan Aetra

PT. AETRA JAKARTA

Sebagai calon urban planner yang peduli akan setiap aspek kesinambungan perkotaan, saya turut berduka cita dengan gonjang – ganjing seputar pemberitaan air tanah di jakarta, bukan hanya di Jakarta tapi juga diseluruh pelosok dunia ini. Berkaca kepada banyaknya penelitian hidrologi yang telah dilakukan bahwa kota yang berkepadatan penduduk tinggi sangat rentan terhadap berkurangnya produksi air tanah. Dengan banyaknya penduduk kota yang ada konsumsi air tanah yang berlebih makin hari semakin berkurang sehingga tanpa sadari bahwa eksploitasi air tanah secara diam – diam sedang terjadi. 

 

Kota Jakarta yang notabennya adalah ibu kota negara tercinta tak ayal bukan hanya menjadi kota metropolitan tapi sudah masuk pada kategori megapolitan, tingkat pertumbuhan pada sector ekonomi dan terbukanya peluang lapangan kerja, menjadi salah satu faktor yang memagneti penduduk desa bermigrasi kekota. 

Terlepas dari status megapolitan yang ditandai dengan berjamurnya spot – spot CBD (central bisnis district) Jakarta, semakin hari Jakarta semakin mirip dengan Hutan Beton. Berat beban bangunan yang dipikul oleh tanah Jakarta menyebabkan permukaan tanah mengalami penurunan apalagi pengkonsumsian air tanah Jakarta oleh tiap – tiap gedung – gedung yang ada sehingga mendorong lapisan tanah menjadi mampat.