09 Maret 2016

Perang Tulisan



Beberapa hari lalu gue iseng membuka dashboard blog gue untuk mengecek apakah sudah ada postingan update dari teman – teman blog atau belum. 


Pas ngescroll dashboardnya kebawah  gue terpaku pada salah satu judul postingan dari Kresnoadi DH yang menurut gue bikin penasaran jikalau tidak segera diklik dan dibaca. Judulnya SIDANG MUSYAWARAH BLOGGER NASIONAL!!


Usut punya usut dari postingan tersebut, si Adi berusaha menjadi penengah dari konflik antara si Iksan (Owner Blog Ayam Sakit ) dan si Firdaus ( pemilik Blog Salah Tulis ). 


Menurut penilaian gue, yang memulai menyatakan perang tulisan disini adalah si Firdaus yang mengirimkan surat terbuka untuk si Iksan. Gue ngak tahu sebenarnya akar permasalahannya apa, yang jelas surat terbuka yang diposting di blognya itu di tunjukan untuk si Iksan dan lebih parahnya lagi, surat tersebut dibalas pula oleh si Iksan. Tapi pertikaian keduanya telah selesai berkat sidang musyawarah yang di pimpin oleh Senpai Kresnoadi DH dengan perannya sebagai Hakim Yang Mulia I.


Njay, keren – keren ngeri yah kalau sesama blogger punya pertikaian, berkelahinya lewat tulisan. Fikir gue.


Selang beberapa hari setelah membaca konflik dari dua blogger tersebut, kali ini kontradiktif antar tulisan tercipta diantara senior gue di salah satu organisasi dengan rivalnya. Owner Tulisan Usang.


Tulisan yang diposting senior gue tersebut adalah salah satu postingan yang menyentil mengenai masalah yang lagi heboh – hebohnya diperbincangkan di permulaan tahun ini. LGBT dan Cocoklogi HAM.  Yap menurut gue tulisan tersebut wajib direnungi oleh para protector dan dedengkot – dedengkot di balik berkicaunya LGBT dengan HAM sebagai alat legitimasinya. 


Rightly, tulisan dari senior gue bukanlah pemicu kontra namun karena dianggap tulisan yang mengandung diskriminasi oleh rival dari tulisan senior gue, maka jadilah tulisan tersebut (secara impilsit) dikatakan sebagai tulisan pemicu kontra. 


Awalnya kaget, loh kenapa gitu tulisan mengandung kritikan yang sebenarnya bisa menjadi tamparan bagi kaum LGBT malah ternyata mendatang reaksi abal – abal dari pihak yang mengaku bahwa homoseks itu adalah orientasi seksual normal. Lah normal ndashmu ? dari sisi manaya coba ? gue sih berfikir positif aja yah mungkin nulisnya typo gitu. 


Sama seperti yang dituliskan oleh teman gue, Mba Adjufri Mandang dalam tulisannya yang ikut menyuarakan kontradikitf tersebut, gue juga bukan orang yang expert mengenai hukum dan agama, tapi setidaknya sebagai kaum heterogenitas yang normal dan peduli akan keberlanjutan peradaban di muka bumi ini maka gue secara explisit menyatakan “ SAY NO LGBT!! “


Dari Mba Adjufri Mandang ada pula tulisan yang ikut mengkritisi mindset dari owner tulisan usang tersebut : Ady Ramli Gunawan dengan tulisannya ’ Seorang Homo Ludens dan Romantisme yang Buta ‘ via Platform Medium.com dan Eka Putra Manoppo dengan 2 tulisannya ((SEKALIGUS)) ‘ Kontradiktif Tulisan Usang ‘ dan ‘ Tulisan Perdana ‘


(PS : sengaja di pake hyperlink agar teman – teman bisa langsung membaca dan membedakan mana tulisan diskriminatif dan mana tulisan mengkritisi. Jadilah pembaca yang cerdas! : -) )


Nah terlepas dari 2 permasalahan di atas, perang antar tulisan juga dialami oleh Bang Denny Siregar yang memparodikan tulisannya dengan judul Bang Yusril Pergi Ke Pasar. Lucu juga yah kalau membaca judulnya itu, langsung teringat ‘SARIMIN PERGI KE PASAR’ wkwkw.. 


Dalam tulisannya tersebut, Bang Denny menceritakan tentang foto – foto Bang Yusril yang seliweran di facebooknya, letak lucunya karena Bang Yusril ke pasar memakai t-shirt yang bermotif Mickey Mouse. Wkwkw ngak sekalian pake kimono ?. 


Dari foto – foto tersebut, Bang Denny mengkritisi mengenai kemunculan tiba – tiba Bang Yusril ketika mendekati pilgub DKI 2017. Menurut Bang Denny, gaya – gaya kemunculan secara mendadak seperti itu sudah sangat di hafal olehnya, karena kurang lebih/ bahkan hampir sama seperti gayanya Aburizal Bakrie yang nongkrong di Warkop, Wiranto yang menyamar jadi tukang becak, dan Harry Tanoe yang tiba – tiba turun ke desa nelayan membagikan hadiah.  


Menjelang sore kemarin, gue kembali membuka facebook dengan maksud untuk melihat lagi tautan – tautan yang dibagikan oleh teman – teman. Seketika itu gue pun terhenti di tautan yang dibagikan oleh Bang Denny Siregar. Rada penasaran juga sih karena tautan tersebut judulnya berkaitan dengan si pembagi tautan a.k.a Bang Denny.

Sumber : Facebook.com

02 Maret 2016

Pengen ditangkarin di Jatim Park 2



Sebelumnya, baca ini dulu biar connect :D


Masih di hari yang sama. Rabu, 10 Februari 2016. Selepas makan siang, grup kita kemudian melanjutkan trip wisata ke Jatim Park 2. 


Hah ??? Jatim park 2.. ?? Berarti ?? ada yang 1 donk ?
 

Selowww… Jatim park ini memang memiliki 2 cabang dan letaknya masih di Kota Batu Malang. Jatim Park 1 beralamat di Jalan Kartika No.2 Kota Batu dan Jatim Park 2 beralamat di Jl. Oro-oro Ombo No.9, Kota Batu. 


Trus kenapa dipisahin yan ? Ngak jodoh…
 

Asli, gue juga kagak tahu sih, kenapa dipisahin, tapi yang jelas kedua wisata ini mengusung dua konsep yang berbeda. Jatim Park 1 bisa dibilang menyerupai Dufan yang full akan wahana bermain, sedangkan Jatim Park 2 lebih mengarah pada konsep edukasi alam. Mirip Ragunan gitu sih, tapi masih cantikan JP2 karena tampilannya ngak kayak kebun binatang biasa, ini mah diatur dan ditata sedemikian rupa biar enak dipandang mata. Nah, di Jatim Park 2 ini terdapat dua spot yang cihuy. Pertama, Batu Secret Zoo dan Kedua, Museum Satwa.



Untuk memulai petualangan di Jatim Park ini tentunya harus punya tiket dulu donk, biar ngak dikira penyusup. Tiket masuknya Rp.75.000.- soalnya kita masuk weekday jadi agak murahan.


Emang weekend berapaan ? Goceng!! *becanda


Petualangan pertama memasuki Batu Secret Zoo adalah harus di vaksin terlebih dahulu pake semacam cairan yang fungsinya agar tidak terkena kuman. Yakali kuman! Gue juga lupa fungsinya apaan, soalnya, gue, baca petunjuk anjurannya, hanya sepintas doank. bodo amat!


Ngak jauh dari pintu masuk Batu Secret Zoo, gue bareng partner : si Emon, langsung di sambut oleh 1 hewan yang biasa dan hampir tiap hari gue temui. Yayaya… sape lagi kalau bukan. TIKUS!! Tapi ini bukan tikus biasa yang doyan ngemutin baju kuliah gue, tapi tikus raksasa yang doyan makan wortel. 

Tikus-nya doyan luluran makanya putih


Tikus raksasa ini beratnya 10 kg, sedangkan untuk tikus biasa hanya seberat 0,5 kg. Memiliki nama latin Myocastor Coypus atau nama kecenya Nutria. (Mungkin kalau kelamin cewek namanya Nutrisari) Bisa jadi


Tikus ini tuh asalnya dari Amerika Selatan namun di deportasi karena kasus pencabulan. 


Astagfirullah Ini apaan woy ??


Gara – gara kebanyakan baca beritanya bang ipul nih, jadinya gini.


Oke fokuss… fokus!


Mmmm.. Menurut penelusuran gue di Internet, tikus raksasa ini menjadi wabah yang paling terkutuk di Maryland Amerika Serikat, gara – gara ladang pertanian warga masyarakat disana sering dibabat oleh tikus ini, dan sialnya tikus ini tuh the most wanted bagi masyarakat Maryland, ampe diancam segala coy bakalan di musnahin hingga ngak ada satu ekor pun yang tersisa. Kampret nih tikus, gue baru tahu ternyata buronan! Tahu gitu udah gue tangkap waktu di Jatim Park.. terus gue sate… Enyyak!


Puas ngeliatin tikus, gue dan Emon kembali meneruskan petualangan. Banyak satwa yang ditangkarin disini, tapi yang unik diantaranya adalah jaguar yang gede binggo, faliminggo dengan bulunya yang pink (cocok banget dijadiin kado valentine), kuda nil segede babon (pasti enak kalau di steak), ada kura – kura berumur 100 tahun lebih (sesepuh para binatang yang ada di Jatim Park), ada buaya dengan gigi – giginya yang runcing mengkilat namun tak beraturan, rasanya pengen gue behelin giginya, ada satwa yang paling gue suka, belut listrik high voltage. Pengen gue bawa pulang dijadiin genset. -__- dan ada juga satwa yang paling tidak gue sukai, yaitu ULAR!! 


Saat memasuki New Reptile Garden, gue langsung nempel ke Emon kayak emak – emak lagi menyusui anak. Jujur, gue jiper banget dengan binatang tak bertulang itu. Mana saat masuk tempat itu hawanya dingin, lampunya redup pula, terus kebayang wajahnya ular yang nyeremin, Ihhhhhh… pengen gue mutilasi.

Sesepuh