30 Desember 2015

About Wishlist



Hah udah mau 2016 aja nih, ngak berasa juga tahun 2015 ini udah gue lewati dengan berbagai macam moment yang really unforgetable… 

Mulai dari hal – hal kecil yang sebenarnya ngak berarti kini jadi berarti, dari yang tadinya banyak hal yang belum kesampaian sebelumnya perlahan – lahan goal di luar dugaan, gue yang tadinya sering diacuhkan kini jadi pusat perhatian (ekhem), gue yang tadinya jomblo makin jomblo, dan gue yang makin cakep. Tentunya.. Eaa *kibasin ketek

Yah banyak hal yang perlahan – lahan tercapai dengan sendirinya di sepanjang tahun 2015 ini, baik yang udah dikonsepin jadi wishlist ataupun kejutan – kejutan yang menjadi bonus dari wishlist itu sendiri. 

Wish list yang gue buat pas menjelang awal 2015 Alhamdulillah bener – benar 80% di ijabah oleh Allah SWT. Di mulai dengan doa diberi kelancaran dan pencapaian maksimal dalam perkuliahan biar dikasi IP 4.00. And then Allah menjawab doanya tanpa tanggung – tanggung. 

Nilai hasil palak ke dosen =))
Gue memperoleh IP 4.00 yang tentunya didapat dari hasil usaha dan doa yang maksimal. Gue sempet speechlees waktu itu karena berasa kayak mimpi dapat IP 4.00 dimana saat semester 4, gue harus dihadepin sama mata kuliah yang betul – betul membuat mahasiswanya mimisan dipantat “ MK Studio “. Which is kita dituntut untuk mendesain kawasan, mendigitasi peta, kemudian disesuaikan dengan elemen – elemen pembanding yang dikasih dosen, disurvey, dianalisis, di assitensi ke dosen, pokoknya siklusnya gitu – gitu aja sampai tugasnya sesuai dengan kriteria yang dosen inginkan. Waktu itu juga tugas – tugas dari mata kuliah lain sering bentrok, baik tugas individu, tugas kelompok, tugas nyenengin hati kamu  pokoknya bikin kepala gue pecah dan rasanya pengen nangis, setoop kuliah. kalau boleh dikata semester 4 itu, dosennya lagi horny – hornynya ngasih tugas. Tapi berkat selalu ingat ortu yang lebih pecah kepalanya nyekolahin gue, apapun yang bakalan terjadi di sepanjang semester 4 sudah dimantapkan di hati bakalan gue jabanin. And look at the result, benar kata pepatah “ Tak ada hasil yang mengkhianati usaha “

12 Desember 2015

Because They Literally Need Us


Ada sebuah benturan dihati ketika vira bertanya “ dian lu mau ikut ke panti ? “ 

Rightly, gue agak dilematis dengan pertanyaan ini. mau ikut apa kagak! Karena disatu sisi kalau kagak ikut yah gue harus siap kehilangan moment yang ngak pernah sekalipun terjadi dalam hidup gue dan disisi yang lain kalau gue jadi ikut, gue harus siapin beragam alasan biar diizinin bonyok untuk berpergian ke panti. Dan Alhamdulillah berkat seribu satu cara yang gue layangkan kebonyok akhirnya gue bisa meluluhkan hati sekaligus dapat lampu hijau dari mereka. Yuhuuuuu!!!

Melalui pertanyaan vira itu setidaknya membuka kesempatan penting yang bisa membawa gue melihat secara exclusive bagaimana gambaran kehidupan disebuah panti.. lebih tepatnya panti asuhan.. Bukan panti jomblo jompo!
 
Jujur, selama hidup gue belum pernah mengunjungi panti asuhan, biasanya cuma liat di tipi – tipi doank.

Kunjungan kali ini termasuk salah satu kegiatan yang merupakan bagian dari proker bidang umat beragama komunitas/ormawa gue HI (Human Illumination) Cabang Sulawesi Utara - Gorontalo

Pasti lu pada bertanya – tanyakan .. wihh apaan tuh ada illumination segala ? wih mata satu tuh.. illuminati! Wih sekte tuh ?

Oke daripada kalian menjastifikasi lewat nama… mending gue kasih a little description of Human Illumintion biar lu pada ngak underestimate!  

Human Illumination adalah salah satu organisasi masyarakat yang mengajarkan perwujudan peradaban melalui 3 poin dasar (nasionalis, pluralis dan religius). Mengapa nasionalis ? karena pada organisasi ini kita bukan hanya dibawa mengenal nasionalis tapi kita diajak mendalami apa dan bagaimana mengimplementasikan makna nasionalis dalam kehidupan sehari – hari melalui pengkaderan pancasila. Mengapa pluralis ? karena organisasi ini menerima calon kadernya tidak memandang ras,suku,agama dan golongan.. overall lu kulit belang, lu panuan, lu korengan it’s oke selama tujuan dan niat baik hanyalah untuk belajar dan memperbaiki diri, organisasi ini tetap welcome. Mengapa religius ? sederhananya kita diajarkan bagaimana menjadi manusia yang ber-Tuhan, beragama, berakal dan berbudipekerti luhur. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat

Ok back to the point..

Panti asuhan yang akan kita kunjungi ini bernama Panti Sayap Kasih, lokasinya beralamat di Kota Tomohon, Kecamatan Tomohon Barat, Kel. Woloan III. Letaknya tidak jauh dari pusat Kota Tomohon tapi kalau dari pusat kota Manado sih pastinya agak jauhan dan bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 2 jam-an. Yah itupun kalau ngak macet, kendaraan yang lu tumpangi ngak mogok, atau lu ngesot dari Manado ke Tomohon.

Dalam perjalanan ke Panti kita agak dipusingin sama alamatnya, karena diantara kita bertujuh yang akan berkunjung ini tak ada satupun yang pernah ke Panti tersebut.

Setelah lumayan mencari – cari keberadaan panti, kita akhirnya sampai di tujuan. Letak keberadaan panti memang harus melewati jalan kecil, kalau bener – bener ngak tahu alamat bakalan nyasar ke Zimbabwe. Dan satu hal yang gue kaget pas nyampe dipanti asuhan letaknya boo persis dibawah lereng gunung lokon, salah satu gunung berapi yang masih aktif di sulawesi utara. Yang gue takuti bagaimana kalau sewaktu – waktu gunungnya erupsi, kan bahaya bagi anak – anak panti dan pengasuhnya. Lagian harusnya difikir dari sekarang, mending direlokasi Pantinya daripada harus repot mengevakuasi kalau kejadian hal – hal yang tak diinginkan. 

Panti Asuhan Sayap Kasih adalah panti asuhan dibawah naungan sebuah yayasan Kristen yaitu Yayasan Manuel Runtu. Panti asuhan ini sudah berdiri sejak 2001 dan dari data tahun 2009 jumlah anak yang berada di panti asuhan hanya 20 orang anak. 

Memasuki gedung panti kita semua disambut oleh salah satu pengasuh panti. Gue lupa nama pengasuhnya siapa yang jelas tinggi bongsor

Maksud kedatangan kita dijelaskan oleh Dewan Pembina Sulut-Go Ka’Fauzan Sirambang a.k.a Ka’Uning. Seserahan yang kita berikan kepada pihak panti adalah ±22 buah Alkitab Injil dan 3 buah parcel. Waktu kedatangan kita memang agak kurang tepat karena anak – anak panti sudah pada istirahat dan sebelumnya memang banyak pengunjung yang datang.


Serah terima Injil oleh Dewan Pembina HI Sulut-Go kepada Pihak Panti
 
Sumbangsi

Sehabis serah terima distribusi injil dan parsel, kita bertujuh digiring menyambangi ruangan demi ruangan yang berisi anak – anak panti yang sedang beristirahat. Memasuki ruangan pertama yang dikhususkan untuk perempuan, gue berfikir mungkin ruangan pertama ini hanya dikhususkan juga untuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, eh setelah tanya sama pengasuhnya ternyata semua anak – anak panti ternyata memiliki kecacatan fisik.