Dua minggu yang lalu gue baru balik dari Late
Holiday gue di Bali. Ceritanya gue kesana diajakin bokap yang lagi ngadain
Benchmarking Diklat PIM IV Kab. Bolaang Mongondow Utara. Kebetulan bokap gue
adalah salah satu panitianya jadi sekalian aja gue ngekor dibelakangnya.
Mumpung belum mid semester gue manfaatin aja moment ini, jarang – jarangkan di
iyain sama bokap untuk bisa ngikut beliau.
1
minggu lebih gue absen kuliah dan temen – temen sudah pada bisa nebak trik gue
kalau mau absen kuliah, pasti nitip surat izin ke dosen dengan alasan ada
kepentingan keluarga. Ckckck. Tapi sebenarya sih masuk akal, gue kan holiday
bareng bokap secara tidak langsung merupakan bagian dari kepentingan keluarga.
Halah! Alasan ndashmu..
28
Sep 2015 tepatnya hari senin, gue bareng rombongan Diklat terbang dari manado
ke bali, dag dig dug juga sih karena FYI ini adalah perjalanan perdana gue
keluar pulau sulawesi, biasanya sih paling holidaynya hanya sekitaran sulawesi
doank kalau bukan provinsi tetangga (Gorontalo & Palu) yah paling modar
mandir Manado aja dengan pemandangan yang itu – itu doank. #Bosen
2
jam-an mengudara akhirnya touchdown di Bali. Berasa excited banget, dalam hati
bersorak wow gitu akhirnya bisa nginjak tanah bali. Biasanya hanya bisa liat
Bali via tipi kini gue bisa secara exclusive liat Bali. OK hestek Dian Norak!
Sesampainya
di Bali gue bareng rombongan disambut meriah sama travel agent nya, dipoto –
potolah, salam – salaman sama Bokap (kebetulan bokap udah lebih dulu ke Bali) ,
dikalungin bunga kamboja oleh seorang mba cantik nan bohay dengan pakaian khas
bali dan dandanan serta assesoris sunting yang lebih mirip siluman merak.
Sehabis dari bandara kita serombongan langsung digiring ke Pantai Jimbaran
untuk candle light dinner menikmati makanan seafood, lengkap dengan nuansa dan alunan music khas
bali.
----
Day
1
Efek
dari jalan sama rombongan, schedule dihari pertama belum terfokus pada jalan –
jalan. Gue diwajibkan ikut bersama rombongan untuk mengunjungi.lokus – lokus
benchmarking mereka -_-“. Dalam hati sebenarnya sebel tingkat dewa ngapain juga
ngikutin mereka tapi apa daya daripada ditinggal sendirian di hotel. Lagian
takut juga sih ditinggal sendiri dalam kamar hotel, kebayangkan gue lagi enak –
enak tidur tiba – tiba didatangin titisan dewa siwa. Haduh bisa laen
ceritanya.-_-
 |
Kabupaten Badung |
Lokus
benchmarking PIM IV mereka berlokasi di Kab.Badung Prov.Bali awalnya agak skeptis
ngikutin mereka dari kantor ke kantor, gue fikir moment kali ini bakalan jadi
moment garing dimana gue diabaikan kayak upil. Tapi.. dugaan gue tak sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya, gue malah diperhatiin terus sama mereka. IIh!
Bikin melting aja.. ya mungkin gara – gara gue adalah satu – satunya cewek ABG
diantara mereka yang sudah berkeluarga.
Ada
3 titik lokus yang didatangi. Pertama, kantor BKD Kab.Badung yang sekaligus
dijadikan tempat penerimaan rombongan PIM IV Kab.Bolmut. Kedua, Dinas
Pendidikan & RS, dan Ketiga kalau tidak salah Dinas Pertambangan.
Jujur..
saat memasuki gerbang gapura diwilayah pemerintahan Kab.Badung gue dibuat mangap
dengan penataan lingkungannya. Swear penataan lingkungannya tertata rapi, asri,
bersih. Kalau kata orang bali sih “JEGEG” (Cantik), kawasan pemerintahannya
juga dikelilingi oleh persawahan yang hijau dengan system irigasi yang
terintegrasi. Kawasan pemerintahannya dibuat menjadi satu kawasan mulai dari kantor
bupati sebagai ikon utama dan instansi – instansi lain yang dibangun mengitari kiri,kanan
dan belakang kantor bupati. Dimana ditengah kawasan pemerintahannya terdapat
hamparan lapangan hijau yang luas dan mirip dengan green carpet.
 |
Lapangan Hijau |
Bukan
hanya lingkungannya, desain interior dan eksterior bangunannya jauh dari desain
minimalis, desain bangunannya masih tetap mempertahankan gaya khas bali dengan
ornament – ornament bangunan mirip pura, bangunannya juga dikombinasikan dengan
tanaman – tanaman hias yang ditata rapi sehingga berkesan ekologis. Tiap kantor
juga memiliki halaman parkir yang cukup luas.






Pengalaman
yang impressive dan mengagumkan. Sebagai calon sarjana teknik bidang tata kota
yang nantynya juga akan berkecimpung di dunia pemerintahan, gue nyimak betul
setiap penjelasan selayang pandang Kab.Badung, gue menarik banyak ilmu yang gue
dapati ketika ngikut rombongan ke dinas – dinas Kab.Badung. 1 hal yang terbesit
difikiran gue ampe skarang adalah ketika tahu bahwa PAD Kab.Badung sekitar 4
Triliun. Sebuah pencapaian emejing untuk anggaran setingkat kabupaten. Yang
lebih mencengangkan lagi bila dibandingkan dengan Kab.Bolmut (daerah gue) PAD
nya hanya sekitaran 553 miliar. -,-“ perbadingan yang cukup jauh. Yah gue juga
ngak sedikit heran sih daerah mereka kan pusatnya pariwisata so gimane ngak
tajir ? lagian pendapatan itu juga emang didapat dari pajak hotel berbintang
(1-5), restoran mewah, dan jasa angkutan. Bahkan Kab.Badung ternyata masih
memberikan sumbangan kontribusi ke kabupaten – kabupaten disekitarnya, seperti
Jembrana, Buleleng, Klungkung, Bangli dan Karangasem.
Setelah
seharian berlelah diri bersama rombongan, malamnya gue diajak bernakal – nakal
ria bareng teman – teman bokap gue. Weeittss,, jangan suudzon dulu. Maksudnya
gue diajak mengenal dunia malam di Bali sama mereka. Sambil jalan – jalan ke
Kute Beach gue memperhatikan sisi kanan jalanan yang penuh dengan hingar bingar
pub/club dan restoran kecil ampe gede yang dipenuhi dengan bule a.k.a wisatawan
asing. Selama memperhatikan mereka selama itu pula logika gue berjalan. Mungkin
kalau akidah dan iman gue lemah gue udah lama terjerumus kedalam hal – hal
seperti yang gue liat pada saat itu. Mereka juga ngajak gue masuk kedalam salah
satu café Hard Rock yang merupakan bagian dari Hotel Bintang 5 Hard Rock milik Isaac Tigrett dan Peter Morton. Kelap kelip warna lampu
café dan hentakan music disco yang menggelegar seakan mengundang badan gue
untuk dilengaklengokan. Oksip! Kalau ngak bareng bokap udah gue jabanin
musicnya. Wkwkwk
Bule gila.. Yep itulah yang gue jumpai ketika
masuk dicafe itu. Ada beberapa bule yang make costum wonder women, Mario bros,
dan kostum lainnya yang bergoyang sambil tawaf pada panggung kecil yang
dibuat ditenggah café. Ada juga tantetante ibu – ibu dengan pakaian yang kehabisan bahan.
Yah gue harap sih ibu-ibu sosialita.. bukan tante-tante bayaran. Ckckck
Sekitar 15 menitan keasikan menikmati suasana
kafe itu akhirnya bokap ngajak gue balik tapi masih mampir sebentar di monument
Bom Bali Legian untuk take a selfie. FYI kata bokap gue pub yang dibom sama
Amrozi CS itu merupakan pub(Sari Club) yang emang hanya dikhususkan untuk bule
doank, orang indo dilarang masuk gara – gara dalamnya penuh minuman dan sudah
menjadi tempat prostitusi high level. Rrrr ngak kebayang mereka yang mati dalam
keadaaan kotor.
-----
Day
2
Schedule
di hari ke-2 adalah mengunjungi Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan, Bedugul,
di Tabanan Bali. Perjalanannya cukup memakan waktu satu jam lebih. Selama
perjalanan kesana kita disuguhi view bedugul dengan tatanan landscape bukit –
bukit yang hijau dan indah. Karena berbukit – bukit jalan menuju kesana juga
sangat memacu adrenalin ya mirip – miriplah liat mantan sama pacar barunya
ini gara – gara jalanannya yang terjal dan berkelok – kelok. Kebetulan kita
kesana pake bus pariwisata berukuran besar jadi kalau busnya berpapasan dengan
bus yang sama besar, ibu – ibu bakalan pada teriak histeris semua. Pokoknya
selama perjalanan gue mengalami budeg mendadak gara – gara si ibu – ibunya
kebanyakan teriak. Bawaannya pengen ngebekep mulut mereka pake pembalut. Errrgg…
dasar ibuibu!
Saat
perjalanan kesana kita juga melewati hotel milik anak presiden ke-2 kita Tommy
Soeharto. Menurut tour guide, hotel ini sebenarnya merupakan hotel berbintang
juga namun entah mengapa pembangunannya terhenti, padahal pembangunananya sudah
mau hampir selesai. Katanya juga sih pembangunan hotel ini menuai pro kontra
dari masyarakat setempat gara – gara bertentangan dengan kepercayaan masyarakat
bali yang melarang pembangunan hotel di atas gunung karena masyarakat bali itu
salah satu sesembahannya adalah gunung. -_-“ Lah?
Nih
bisa lu liat dari gambar yang gue ambil. Hororkan ?
Sayang yah bangunannya terbengkalai
seperti ini padahal kalau dipikir duit lo yang dipakai buat membiayai
pembangunan hotel berbintang kayak gini, bukan hanya pake daun kemangi doank . tapi
yowislah.. yah pemiliknya juga konglomerat. Orang berduit yang ngak akan
kehabisan duit ampe 7 turunan. Kalau dilihat juga tempatnya kayaknya cocok
dijadiin tempat eksekusi acara tv dunia lain. Angker horror gimana gitu…
hiii!!!
Melewati
perjalanan panjang akhirnya nyampe juga di tujuan. Alhamdulillah pantat gue
ngak jengotan gara – gara kelamaan duduk. Danau Beratan yang kita kunjungi ini
adalah danau yang terletak diatas pegunungan. Pemandangannya indah coy… asri
dan dinginnya itu lo, nusuk ampe hati dilawanlah tusukan luka mantan. dan kalau
lu pada yang nanty ntar datang kesini gue saranin pake baju yang tebal biar
ngak kedinginan. Jangan pake pakaian you
can see sama celana pendek sepaha ntar lu dijadiin sesajen sama blibli
disini.
Gimana
cakepan gue atau pemandangannya ?!! dua – duanya lah. *kemudian pembaca diare
mendadak*. Btw yang didepan gerbang pura itu bukan pacar ataupun kenalan gue.
Sumpah! Sama sekalian bukan. #diankepedean
Cukup
lama kita berkeliling – keliling di danau beratan sayangnya kalau melihat ke sebelah
danau pemandangannya tertutup kabut jadinya kurang charming, tapi tak apalah
yang penting happy.
Dari
Danau Beratan kita balik kanan pulang dan singgah sebentar di toko oleh – oleh
Joger Bali. Iya bentaran doank gara – gara tokonya udah mau ditutup. Toko oleh
– oleh yang terkenal dengan pabrik kata – katanya yang unik. “ Beli ngak beli
tetap thank you “. Dan Jalan – jalan hari ke2 itu diakhiri dengan berbelanja
lagi di Toko Oleh – Oleh Khrisna.
------
Day
3
Destinasi
tour dihari ke-3 yang pertama didatangi adalah Tanjung Benoa, Nusa Dua Bali.
Menurut tour guidenya tanjung benoa merupakan tempatnya wahana water sport laut
di Nusa Dua, maka saat breakfast gue banyak – banyakin makan biar ngak
kelaperan saat beraksi dengan wahana water sportnya. Kurang lebih 20 menitan
kita menuju tanjung benoa. Kali ini akses jalan menuju kesana harus melalui
jalan tol Bali – Mandara yang merupakan jalan tol yang dibuat ditengah laut.