Ada
sebuah benturan dihati ketika vira bertanya “ dian lu mau ikut ke panti ? “
Rightly,
gue agak dilematis dengan pertanyaan ini. mau ikut apa kagak! Karena disatu
sisi kalau kagak ikut yah gue harus siap kehilangan moment yang ngak pernah
sekalipun terjadi dalam hidup gue dan disisi yang lain kalau gue jadi ikut, gue
harus siapin beragam alasan biar diizinin bonyok untuk berpergian ke panti. Dan
Alhamdulillah berkat seribu satu cara yang gue layangkan kebonyok akhirnya gue
bisa meluluhkan hati sekaligus dapat lampu hijau dari mereka. Yuhuuuuu!!!
Melalui
pertanyaan vira itu setidaknya membuka kesempatan penting yang bisa membawa gue
melihat secara exclusive bagaimana gambaran kehidupan disebuah panti.. lebih
tepatnya panti asuhan.. Bukan panti jomblo jompo!
Jujur,
selama hidup gue belum pernah mengunjungi panti asuhan, biasanya cuma liat di tipi
– tipi doank.
Kunjungan
kali ini termasuk salah satu kegiatan yang merupakan bagian dari proker bidang
umat beragama komunitas/ormawa gue HI (Human Illumination) Cabang Sulawesi
Utara - Gorontalo
Pasti
lu pada bertanya – tanyakan .. wihh apaan tuh ada illumination segala ? wih
mata satu tuh.. illuminati! Wih sekte tuh ?
Oke
daripada kalian menjastifikasi lewat nama… mending gue kasih a little description
of Human Illumintion biar lu pada ngak underestimate!
Human
Illumination adalah salah satu organisasi masyarakat yang mengajarkan
perwujudan peradaban melalui 3 poin dasar (nasionalis, pluralis dan religius).
Mengapa nasionalis ? karena pada organisasi ini kita bukan hanya dibawa
mengenal nasionalis tapi kita diajak mendalami apa dan bagaimana
mengimplementasikan makna nasionalis dalam kehidupan sehari – hari melalui
pengkaderan pancasila. Mengapa pluralis ? karena organisasi ini menerima calon
kadernya tidak memandang ras,suku,agama dan golongan.. overall lu kulit belang,
lu panuan, lu korengan it’s oke selama tujuan dan niat baik hanyalah untuk
belajar dan memperbaiki diri, organisasi ini tetap welcome. Mengapa religius ? sederhananya
kita diajarkan bagaimana menjadi manusia yang ber-Tuhan, beragama, berakal dan
berbudipekerti luhur. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat…
Ok
back to the point..
Panti
asuhan yang akan kita kunjungi ini bernama Panti Sayap Kasih, lokasinya
beralamat di Kota Tomohon, Kecamatan Tomohon Barat, Kel. Woloan III. Letaknya
tidak jauh dari pusat Kota Tomohon tapi kalau dari pusat kota Manado sih pastinya
agak jauhan dan bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 2 jam-an. Yah itupun
kalau ngak macet, kendaraan yang lu tumpangi ngak mogok, atau lu ngesot dari
Manado ke Tomohon.
Dalam
perjalanan ke Panti kita agak dipusingin sama alamatnya, karena diantara kita
bertujuh yang akan berkunjung ini tak ada satupun yang pernah ke Panti
tersebut.
Setelah
lumayan mencari – cari keberadaan panti, kita akhirnya sampai di tujuan. Letak
keberadaan panti memang harus melewati jalan kecil, kalau bener – bener ngak
tahu alamat bakalan nyasar ke Zimbabwe. Dan satu hal yang gue kaget pas nyampe
dipanti asuhan letaknya boo persis dibawah lereng gunung lokon, salah satu
gunung berapi yang masih aktif di sulawesi utara. Yang gue takuti bagaimana
kalau sewaktu – waktu gunungnya erupsi, kan bahaya bagi anak – anak panti dan
pengasuhnya. Lagian harusnya difikir dari sekarang, mending direlokasi Pantinya
daripada harus repot mengevakuasi kalau kejadian hal – hal yang tak diinginkan.
Panti
Asuhan Sayap Kasih adalah panti asuhan dibawah naungan sebuah yayasan Kristen
yaitu Yayasan Manuel Runtu. Panti asuhan ini sudah berdiri sejak 2001 dan dari
data tahun 2009 jumlah anak yang berada di panti asuhan hanya 20 orang anak.
Memasuki
gedung panti kita semua disambut oleh salah satu pengasuh panti. Gue lupa nama
pengasuhnya siapa yang jelas tinggi bongsor
Maksud
kedatangan kita dijelaskan oleh Dewan Pembina Sulut-Go Ka’Fauzan Sirambang
a.k.a Ka’Uning. Seserahan yang kita berikan kepada pihak panti adalah ±22 buah
Alkitab Injil dan 3 buah parcel. Waktu kedatangan kita memang agak kurang tepat
karena anak – anak panti sudah pada istirahat dan sebelumnya memang banyak
pengunjung yang datang.
 |
Serah terima Injil oleh Dewan Pembina HI Sulut-Go kepada Pihak Panti |
 |
Sumbangsi |
Sehabis
serah terima distribusi injil dan parsel, kita bertujuh digiring menyambangi
ruangan demi ruangan yang berisi anak – anak panti yang sedang beristirahat.
Memasuki ruangan pertama yang dikhususkan untuk perempuan, gue berfikir mungkin
ruangan pertama ini hanya dikhususkan juga untuk mereka yang memiliki
keterbatasan fisik, eh setelah tanya sama pengasuhnya ternyata semua anak –
anak panti ternyata memiliki kecacatan fisik.