Pagi
itu gue terbangun sebelum jam alarm berdering. Elang yang terlihat masih
terlelap dalam balutan selimutnya, harus gue paksa bangun gara – gara terpaan
udara pagi yang begitu dingin dikala gue membuka jendela hotel. Dingin
semeriwing~
Udara
pagi yang benar – benar sejuk serasa nge-charge energy gue lagi, setelah semalam
energy gue tergerus selama perjalanan udara yang ngehenya pake nyasar ke
Bandara Ngurah Rai Bali dan perjalanan darat Surabaya - Malang.
Walaupun
dalam keadaan ngantuk berat, gue dan Elang bersemangat menyambut hari itu.
Bagaimana tidak bersemangat ? kita berdua sadar bahwa pertualangan akan dimulai
pada hari itu juga.
Mengikuti
instruksi pihak travel yang memutuskan untuk berangkat jam 07.00 gue pun
menyuruh Elang bergegas mandi, sementara gue masih asik melihat view luar
jendela yang dihiasi dengan lebatnya pohon yang gue ngak tahu nama dan jenisnya
apaan.
Singkat
cerita, gue dan Elang udah selesai berganti pakaian dengan tampilan yang sporty dan rapih. Yang jelas udah hayum...
Gue
kemudian membuka pintu kamar untuk memastikan kalau teman – teman lainnya udah
pada ready ke Club House untuk Berakfast. Namun yang gue dapati hanyalah
keheningan di sepanjang lorong Hotel. Perasaan gue udah mulai ngak enak,
biasanya pada ricuh kalau udah bangun. Dan untuk lebih memastikan, gue pun kemudian
menyambangi kamar si Phany.
Namun
ternyata!
Si
Phany masih dalam balutan baju rumahan. Sementara gue dan Elang udah pada
rapih.
“
Pan lu belum ganti pakaian ? “
“
Belum nak ini kan belum waktunya pergi, kita kan mau breakfast dulu “
“
Oh shit, gue terlalu bersemangat dalam hal ini “ Ujar gue sembari berjalan
bersama Phany meninggalkan kamarnya.
Tanpa
berlama – lama, setelah breakfast kita pun bersiap – siap menuju ke Bus yang
akan kita tumpangi sepanjang perjalanan menuju Agrowisata Petik Apel. Yah kita
akan berkamuflase menjadi petani Apel pemirsa. Nenen Manen!
Agrowisata
Petik Apel ini terletak di kawasan Batu Malang, waktu tempuhnya kurang lebih 20
menit dari penginapan kita di El-Hotel Malang. Perjalanan kita tergolong asik
dan menyenangkan karena senda gurau temen – temen mahasiswa yang kocak abis dan
ditambah dengan 3 dosen yang begitu akrab dengan kita selama perjalanan.
Tak
butuh waktu lama kita pun tiba di salah satu tempat yang gue lupa namanya apa.
Gue fikir tempat itulah yang jadi tujuan kita, ternyata eh ternyata kita di
suruh turun oleh travel dari bus dan berganti naik mikrolet. Njir transit kita mah.
Alasannya karena medan yang akan kita lewati cukup terjal dan menanjak, maka
dari itu kita disuruh naik mikrolet biar ngak kejadian hal – hal yang ngak
diinginkan. Gue setuju.. gue juga ngak mau masuk berita di Koran Sindo Manado
dengan Headline “
Perjalanan Malang.. Bus Yang Di Tumpangi Grup Study Tour Planologi Unsrat
Terbalik Saat Memaksa Naik Ke Kebun Apel Malang “ Ogah banget dah.
Kira - kita beginilah penampakan kita dalam mikrolet |
Ada
4 mobil mikrolet yang kita tumpangi. Selama perjalanan menuju destinasi yang
pertama ini, jalanannya betul – betul terjal dan berbatu. Tapi jalanannya tidak
menyurutkan semangat kita donk, selama perjalanan kita disuguhi landscape
perbukitan yang begitu cantik, hamparan pekebunan apel, bawang, sayuran –
sayuran seakan berpadu menjadi warna hijau bergradasi. Apalagi lebatnya pohon
pinus di sisi kanan kiri jalanan, wes bikin adem hati. Yang bikin gue takjub,
rumah – rumah petani apel didepan rumah mereka itu ditumbuhi pohon apel juga.
Jadi jika mereka pengen makan apel yah tinggal petik di depan rumah aja, ngak
perlu tuh cepek – capek ke kebun segala. Ah gue ngiri abis… rumah gue dikampung
mah boro – boro di tumbuhi apel, ditumbuhi pohon mangga aja udah syukur
Alhamdulillah (Efek cuaca yang saking panasnya).