21 Februari 2016

Ngehits Di Kota Batu



Pagi itu gue terbangun sebelum jam alarm berdering. Elang yang terlihat masih terlelap dalam balutan selimutnya, harus gue paksa bangun gara – gara terpaan udara pagi yang begitu dingin dikala gue membuka jendela hotel. Dingin semeriwing~

Udara pagi yang benar – benar sejuk serasa nge-charge energy gue lagi, setelah semalam energy gue tergerus selama perjalanan udara yang ngehenya pake nyasar ke Bandara Ngurah Rai Bali dan perjalanan darat Surabaya - Malang. 

Walaupun dalam keadaan ngantuk berat, gue dan Elang bersemangat menyambut hari itu. Bagaimana tidak bersemangat ? kita berdua sadar bahwa pertualangan akan dimulai pada hari itu juga.

Mengikuti instruksi pihak travel yang memutuskan untuk berangkat jam 07.00 gue pun menyuruh Elang bergegas mandi, sementara gue masih asik melihat view luar jendela yang dihiasi dengan lebatnya pohon yang gue ngak tahu nama dan jenisnya apaan. 

Singkat cerita, gue dan Elang udah selesai berganti pakaian dengan tampilan yang sporty dan rapih. Yang jelas udah hayum... 

Gue kemudian membuka pintu kamar untuk memastikan kalau teman – teman lainnya udah pada ready ke Club House untuk Berakfast. Namun yang gue dapati hanyalah keheningan di sepanjang lorong Hotel. Perasaan gue udah mulai ngak enak, biasanya pada ricuh kalau udah bangun. Dan untuk lebih memastikan, gue pun kemudian menyambangi kamar si Phany. 

Namun ternyata! 

Si Phany masih dalam balutan baju rumahan. Sementara gue dan Elang udah pada rapih.

“ Pan lu belum ganti pakaian ? “

“ Belum nak ini kan belum waktunya pergi, kita kan mau breakfast dulu “

“ Oh shit, gue terlalu bersemangat dalam hal ini “ Ujar gue sembari berjalan bersama Phany meninggalkan kamarnya.

Tanpa berlama – lama, setelah breakfast kita pun bersiap – siap menuju ke Bus yang akan kita tumpangi sepanjang perjalanan menuju Agrowisata Petik Apel. Yah kita akan berkamuflase menjadi petani Apel pemirsa. Nenen Manen!

Agrowisata Petik Apel ini terletak di kawasan Batu Malang, waktu tempuhnya kurang lebih 20 menit dari penginapan kita di El-Hotel Malang. Perjalanan kita tergolong asik dan menyenangkan karena senda gurau temen – temen mahasiswa yang kocak abis dan ditambah dengan 3 dosen yang begitu akrab dengan kita selama perjalanan.

Tak butuh waktu lama kita pun tiba di salah satu tempat yang gue lupa namanya apa. Gue fikir tempat itulah yang jadi tujuan kita, ternyata eh ternyata kita di suruh turun oleh travel dari bus dan berganti naik mikrolet. Njir transit kita mah. Alasannya karena medan yang akan kita lewati cukup terjal dan menanjak, maka dari itu kita disuruh naik mikrolet biar ngak kejadian hal – hal yang ngak diinginkan. Gue setuju.. gue juga ngak mau masuk berita di Koran Sindo Manado dengan Headline “ Perjalanan Malang.. Bus Yang Di Tumpangi Grup Study Tour Planologi Unsrat Terbalik Saat Memaksa Naik Ke Kebun Apel Malang “ Ogah banget dah.

Kira - kita beginilah penampakan kita dalam mikrolet
Ada 4 mobil mikrolet yang kita tumpangi. Selama perjalanan menuju destinasi yang pertama ini, jalanannya betul – betul terjal dan berbatu. Tapi jalanannya tidak menyurutkan semangat kita donk, selama perjalanan kita disuguhi landscape perbukitan yang begitu cantik, hamparan pekebunan apel, bawang, sayuran – sayuran seakan berpadu menjadi warna hijau bergradasi. Apalagi lebatnya pohon pinus di sisi kanan kiri jalanan, wes bikin adem hati. Yang bikin gue takjub, rumah – rumah petani apel didepan rumah mereka itu ditumbuhi pohon apel juga. Jadi jika mereka pengen makan apel yah tinggal petik di depan rumah aja, ngak perlu tuh cepek – capek ke kebun segala. Ah gue ngiri abis… rumah gue dikampung mah boro – boro di tumbuhi apel, ditumbuhi pohon mangga aja udah syukur Alhamdulillah (Efek cuaca yang saking panasnya). 


Hijau bukan ?
Ngomongin apel, gue dulu pernah nanam biji apel di polibek, alih – alih pengennya tumbuh pohon apel, eh tumbuhnya rumput liar. Ngehe bener

Apel memang hanya cocok tumbuh di highland dan harus ditempat yang kondisi cuacanya sejuk dan dingin. Apel juga selektif dengan masalah pertumbuhannya, ngak jauh beda dengan gue yang selektif dalam hal jodoh. Haseeek! Buka dikit joss

Sekedar informasi jika kemari sebagai individual tourist dan ingin naik mikrolet seperti yang kita tumpangi bisa dilihat daftar harganya dibawah ini.

Gue foto, kali aja bermanfaat!

Sesampainya di kebun apel kita disambut oleh pengelola perkebunan apel tersebut. Mereka mempersilahkan kita memetik apel sepuasnya, apelnya juga bisa langsung dimakan karena tanpa pestisida jadi aman. Makan apelnya juga gratis loh ngak perlu dibayar. Kecuali bagi yang ingin membawanya pulang yah harus beli, 1 Kg dipatok dengan harga Rp.20.000. Sehat, Enak, Murah, Petik sendiri lagi. Tjakep dah!

Cara memakan apel langsung dari pohonnya.
Dian Sastro lagi metik apel
Diperkebunan apel ini juga menyediakan cemilan – cemilan apel yang telah diolah menjadi keripik. Yang ingin beli silahkan saja, harga bersahabat, 1 bungkus Rp.10.000 , ada juga souvenir – souvenir lain seperti baju dan assesoris. Tak lupa pula pengelolanya juga menampilkan mini konser dari KPJ ( Kelompok Pemusik Jalanan ) sebagai suguhan kepada pengunjung agar terhibur. Kita juga dikasih minuman dari sari buah apel loh, rasanya mirip minuman instan Teh Monty. Dan itu GRATIS!!

Keripik Apel
Minuman sari buah apel
KPJ
Dosennya lebih eksis daripada mahasiswanya
Cukup lama kita menghabiskan waktu dengan memanen apel plus selfie bareng, akhirnya kita dipanggil sama pihak travel untuk melanjutkan trik ke destinasi yang ke – 2. 

Yuk bang! gue anter ampe pelaminan
Alun – Alun Kota Batu Malang adalah persinggahan selanjutnya. Karena dalam hal ini berkaitan dengan study kawasan, kita dituntut untuk mengamati apa profit dan benefit dari Alun – Alun Kota Batu Malang untuk masyarakat Kota Batu khususnya. Tak lepas dari ikon Kota Batu sebagai kota apel maka center point dari alun – alun ini dibuat menyerupai apel gede. Selain sebagai rest area dan tujuan rekreasi Alun – Alun Kota Batu Malang juga diperuntukan sebagai tempat untuk menikmati event yang di selenggarakan di sekitar alun - alun.

Study kawasan Mahasiswa Planologi 2013 Unsrat
Setibanya di alun – alun ternyata orangnya banyak banget pemirsa, antusias mereka begitu tinggi terhadap public space yang diresmikan pada tanggal 7 Mei 2011 ini, ada yang lagi pacaran. Ciee !! pengen gue usir. Ada yang lagi bersantai menikmati udara sejuk Kota Batu Malang, ada juga komplotan anak SD yang lagi rekreasi, ada yang lagi foto – foto selfie dan sok candid, dan gue juga mendapati ada lansia tengah duduk di kursi rodanya sembari menikmati keceriaan orang – orang yang berlalu lalang di alun – alun ini. Gue melihat fungsi alun – alun memang didesain bukan hanya tempat untuk bersantai saja tapi juga didesain sebagai tempat terapi dan relaksasi.  

Fungsi lain dari alun - alun. Dipake buat Acroyoga..
Alun – alun ini juga dilengkapi dengan fasilitas bermain seperti  Bilanglala agar lebih meningkatkan intensitas masyarakat untuk memanfaatkan Alun – Alun Kota Batu Malang sebagai sarana bermain  dan sarana untuk menikmati view kota batu dari ketinggian. Tiket naik bianglala Rp.5.000 saja. Murah merince kan ?

Bianglala
View Kota Batu saat naik bianglala
Alun – alun Kota Batu Malang dikelilingi oleh centra komersil, jadi yang mau belanja oleh – oleh ngak perlu jauh – jauh dah, disekitar alun - alun udah tersedia.

Yang mau sholat ? disamping alun – alun terdapat Masjid Agung An-Nur Batu. 

Yang ingin makan dan jajan kecil – kecilan ? ngak usah takut kelaparan, di kiri – kanan alun – alun terdapat beragam pedagang makanan yang menjajakan dagangannya seperti cilok, sosis bakar dan lain – lain. Ada juga cafe untuk yang lebih nge-hits

Yang ingin boker dan pipis ? Alun – alun menyediakan toilet tak berbayar. Ngak usah takut cepirit yah.

Yang ingin jodoh ? disini banyak alayers jomblo, kali aja jodoh. (ok gue ngarang)

sok asik!
Sok asik II
Formasi yang agak menyimpang -__-
Setelah puas, kita mampir ngisi kampung tengah biar nambah lagi energynya. Selama perjalanan menuju tempat makan, guide yang mendampingi kita memberikan 1 teka teki candaan sebagai pembangkit suasana biar ngak berasa lapernya. 

“ Kenapa orang batu malang sukanya apel ? “ tanya guide.

“ Karena… icon kotanya apel “ 

“ Karena… eh karena “ 

“ Karena… yah itu dia … “

“ waduh salah semua. mau tahu karena apa ???... Karena orang malang ngak mau di anggurin maunya di apellin “ 

Haseeeekk… seketika sebus jadi ribut semua. 

Herp memang cerdas :D
Sekian dulu postingan review wisata di Kota Batu Malang. Akan ada postingan selanjutnya tentang destinasi yang ngak kalah seru dari ini. So… tetap pantengin blog gue yaah.

31 komentar:

  1. Wah, apel malang yang masih ijo-ijo gitu (emang ijo sih) enak kok...
    walaupun kecil kecil tapi tetep enak waktu digigit :))

    sering sih beli diwarung sini, 2 minggu sekali paling hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. enak lah, manis semanis senyum ku. Halah~

      lu org kota batu malang yu ?

      Hapus
  2. wihhh kota batu malang, eh mb dian kota batu banyak batunya nggak sih ? wew mau manen apel, tapi kenapa tulisan nenennya di coret mb ? salah ketik ya ? trus katanya lagi di malang kok malah medan yang akan kita lewati, jadi sebenarnya mba lagi di malang atau di medan ???

    saya nggak pernah kemalang sih mba, jangankan ke Malang keluar pulau sulawesi aja nggak pernah. Eh tapi kan Malang luar sulawesi ah gimana sih ini. tapi saya sering kok makan apel malang. di kota batu keren yah ada stroberi besar, trus ada kucing besarnya juga wah keren pasti seru banget tuh mb kapan yak saya bisa kesana ?

    eh tau nggak mba kenapa malang cuacanya dingin ?? karena orang malang mau dihangetin pake kasih sayang dan perasaan cinta #SekAahhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak alaynya.. iya mau nenen sebenarnya typo.
      Medan itu istilah lain dr tmpt -__-

      Sulawesi dmna bapak izhar mahendra? Sy juga anak sulawesi. Kapan ksan? Mungikn ampe patung liberty pindh ke monas.

      Suke suke lu deh.. :D

      Hapus
    2. saya orang barat mb, Sulawesi Barat tapi asli Makassar sih sebenarnya #KagakAdaYangNanya eh tapi kan mb Dian nanya eh itu deh pokoknya :3

      Hapus
    3. Bau-bau? Bau busuk atau bau jamban? Hehehe.. peace \m/

      Hapus
  3. Btw hubungin aku kak aku juga di malang wkwkkwkw
    Eh btw kenalin yang baju loreng-loreng leh uga hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkw... nomor mu mana ? #maksudnya apaan nih ?
      Loreng yang mana ul ? ngak ada yang make loreng tuh..
      Duh katarak. Priksa mata gih!

      Hapus
  4. Bahahahah. Aku ngakak pas bagian nanam apel yang numbuh malah rumput liar. Maafkan aku ya, Dian Sastro :D

    Termasuk murah tuh. Sekilo cuma dua puluh ribu. Apalagi kalau makan disana malah gratis. Jadi pengen deh diapelin, eh makan apel. Huhu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha oke aku maap keun! :D
      mau diapelin ama siapa cha ? :)

      Hapus
  5. wuihhh jadi kangen malang apalagi kusumah angro wisatanya, aku kesana dulu banget waktu zaman mahasiswa waktu fieldtrip, dah lama banget yak haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah berarti mba evri udah ngerasain donk serunya metik apel sendiri :d Awwww...

      Hapus
  6. Kota Batu malang...
    Hmmm.... mau dong apelnya!
    Itu biang lalanya bisa muter gak bu?

    Eh BTW, kalau ngomongin apel gue jadi inget sesuatu yang bernama UPIL... nah lho... Tau perbedaannya gak bu?
    kalau APEL biasanya di atas meja, naah... kalau UPIL biasanya di bawah meja...
    gitu...
    *siapa yg nanya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. mau ??? beliiiiiii....
      ngak muter, tapi gelinding.

      ngomongin UPIL enaknya di makan dengan APEL ada asinn.. asinnnyaa getooo!!

      Hapus
  7. Nah ini dia nih yang mau gue tanyain. Diaaaaan, itu kemaren kalian keluar kota dalam rangka apa, ya? Meyangkut perkuliahan, kah? Atau sejenis TKIMAI gitu ya? Tumben bener dapet jalan-jalan. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih menyangkut perkuliahan dep. kayak studi ekskursi ke UNBRAW dan ITN gitu.

      wkwkw ini mah ngak tumben - tumben, malah sering jalan - jalan, bareng dosen lgi :D

      Hapus
  8. Uwuwuwu anak-anaaaak hits ke kota batuuuu :3 petikiiiiiin apelnyaaa limapuluuuuh bijiii dong :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. BIJIIIII LU FEB... Buah... buah kali feb. ~^O^~

      Hapus
  9. Dian keren deh bisa jalan-jalan ke kota malang, dari dulu pengin banget ke malang sama Batu tp blm kesampean

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren dimananya Aziza??? Gue doain deh moga bisa kesana.: )

      Hapus
  10. ahhh malang, kota yang pengen banget gue datengin tapi belum kesampean. padahal kalau pulang kampung ngelewatin kota ini tapi belum ada waktumain kesini

    tuh apel banyak banget bisa di ekstrak jadi apa aja, bagiin sekilo dong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yyaaa... kok malah dilewatin ? Singgah donk singgah...

      Ya bisa diekstrak jdi sari buah bim. Gue kirimin yah via JNE (^O^)

      Hapus
  11. Gokil! Asli seger banget di Malang. Enak banget maen-maen ke kebun Apel. :))

    BalasHapus
  12. Jadi kalo makan apelnya di sana gapapa, Yan? Kalo mau dibawa pulang baru bayar? Terus itu yang dipetik buat orang sananya? Idenya boleh juga. :))

    Enak itu toilet gratis, di Jakarta mah kencing aja 2.000 :(

    BalasHapus
  13. Ternyata gitu kenapa Malang disebut Kota Apel. Padahal dianggurin enak juga.

    "Anggur merah.. yang slalu memabukkan diri ku anggap belum seberapaaa.."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anggur versi lu kali mas nggo :D

      eh itu lagu ape puisi ?

      Hapus